Home » Berita » Ilmuwan NVidia Buat Ventilator Murah untuk Bantu Penderita COVID-19

Ilmuwan NVidia Buat Ventilator Murah untuk Bantu Penderita COVID-19

Avatar

Banyak pasien dalam perawatan akibat COVID-19 yang meninggal akibat gagal nafas. Sebagian diantaranya, disebabkan minimnya alat bantu nafas otomatis atau yang kerap disebut ventilator. Ventilator ini mahal, dan saat ini tidak ada ventilator murah.

Ventilator adalah alat bantu nafas yang secara mekanis bisa memaksa udara untuk masuk ke paru-paru. Proses mekanis ini tidak sembarangan, sebab ventilator mampu mengatur udara yang masuk sesuai dengan ritme kebutuhan tubuh.

Ketersediaan ventilator di rumah sakit memang terbatas. Sebab harga alat ini tidak murah. Seperangkat ventilator bisa memakan biaya hingga $20,000 atau setara Rp300 juta. Keterbatasan ini tidak sebanding dengan pasien di rumah sakit yang membutuhkannya.

Untuk itulah beragam pihak kemudian mencoba mengatasi kelangkaan ventilator ini. Di Indonesia, para ilmuwan dari ITB membuat ventilator murah portabel dengan alat yang mudah didapatkan di sekitar. Ventilator ini berbiaya sekitar Rp15 juta.

ventilator murah

Di luar negeri, ilmuwan dari NVidia, Bill Dally, telah merilis desain ventilator dengan biaya yang lebih murah. Ventilator yang bisa dipasang dengan cepat ini berbiaya sekitar $400 atau setara dengan Rp6 jutaan. Ya, NVidia ini merupakan pabrikan yang dikenal sebagai pembuat kartu grafis komputer itu.

Desain yang dibuat Dally tersebut pada dasarnya mencakup dua komponen utama, yakni katup solenoid dan mikrokontroler. Anda bisa melihatnya dalam video dibawah ini, yang mana konsepnya jauh lebih sederhana dibandingkan perangkat ventilator alternatif dalam rangka tanggap COVID-19 lainnya.

Dally tidak sendiri. Ia mengembangkan desain ini atas masukan dari dokter maupun insinyur mesin di Amerika Serikat. Masukan-masukan tersebut membuat desainnya lebih ringkas, mudah dioperasikan, dan harganya lebih terjangkau.

Desain ini sedang menunggu izin terbit dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan POM khas Amerika Serikat. Bersama dengan itu, gugus tugas darurat COVID-19 disana juga ikut mengawasinya. Semua berharap agar proyek ini bisa segera diproduksi dalam skala besar.