Xiaomi Mi Note 10 Pro telah dirilis Sabtu (4/1) malam kemarin. Xiaomi Indonesia dengan penuh percaya diri menyebutnya sebagai ponsel flagship.
Sebutan itu lantas dicibir oleh banyak pihak. Utamanya disebabkan karena Mi Note 10 Pro ini hanya memakai Snapdragon 730G, yang notabene chipset kelas menengah dari Qualcomm.

Sekadar pengetahuan, chipset flagship keluaran Qualcomm saat ini adalah Snapdragon 855 dan 855+.
Cibiran itu tercermin pada unggahan Xiaomi yang membandingkan Mi Note 10 Pro dengan beberapa flagship lainnya. Ponsel yang dibandingkan itu ada yang memakai Exynos 9825, A13 Bionic, dan Kirin 980. Tentu Anda mengetahui ponsel apa saja yang dimaksud.
Niat Xiaomi memang, seperti biasa, membandingkan harga dari ponsel yang mendapat julukan flagship. Hal yang sama pun pernah dilakukan dengan Pocophone F1. Ini trik marketing yang lebih mengarah kepada gimmick.

Maka wajar jika unggahan di akun facebook Xiaomi tersebut mendapat banyak cibiran. Sebab membandingkan dua hal yang berbeda, tentu tidak apple to apple. Mi Note 10 memang berharga lebih murah, tapi ya karena disebabkan pemakaian chipset-nya.
Chipset Snapdragon 855 dengan chipset Snapdragon 730 G tentu berbeda meski pada pemakaian sehari-hari memang tidak terlampau jauh. Kecuali bagi Anda yang terbiasa dengan game.
Meski begitu, bukan berarti sebutan Xiaomi terhadap Mi Note 10 Pro sebagai ponsel flagship adalah salah. Xiaomi Mi Note 10 Pro adalah flagship. Hal ini tidak bisa dibantah.
Apa Itu Flagship?
Pada artikel terdahulu telah dibahas apa itu ponsel flagship. Secara singkat, flagship bukanlah ponsel tertinggi yang dibuat pabrikan. Tetapi flagship lebih merujuk pada istilah pemasaran.
Sehingga yang dimaksud sebagai ponsel flagship adalah ponsel tertinggi dari pabrikan yang dipasarkan pada suatu negara. Nah, silakan jawab, ponsel Xiaomi apakah yang paling tinggi spesifikasinya yang dipasarkan di Indonesia?
Kalau jawabannya Black Shark 2, Anda perlu meningkatkan pengetahuan tentang Xiaomi. Pabrikan China ini menegaskan kalau ponsel gaming itu bukanlah bagian dari mereka.
Xiaomi menanam 46 % modal ke Black Shark. Sehingga dalam operasinya, perusahaan tersebut memiliki pabrik sendiri, tim riset sendiri, dan pemasaran sendiri. Jadi tidak tepat kalau Black Shark 2 adalah flagship dari Xiaomi Indonesia.
Ya satu-satunya varian tertinggi dari Xiaomi di Indonesia ya cuma ponsel ini. Xiaomi Mi Note 10 Pro adalah flagship dari Xiaomi, bukan Xiaomi global tapi hanya wilayah Indonesia saja.
prosessornya beda jauh ya, bakalan berasa nih kalau udah diadu untuk main game