Home » Berita » Larry Tesler: Sejarah Copy Paste Cut di Komputer yang Hampir Terlupakan

Larry Tesler: Sejarah Copy Paste Cut di Komputer yang Hampir Terlupakan

Avatar
larry-tesler

Ada satu fungsi di komputer yang mungkin sangat familiar bagi banyak orang, yakni fungsi cut, copy, dan paste. Fungsi untuk menyalin dan memindahkan teks maupun file di komputer ini ternyata punya sejarah dan kaitannya dengan satu nama: yakni Larry Tesler.

Mengapa disebut banyak dilupakan? Karena nama Larry Tesler cukup asing dan tidak begitu banyak disebut-sebut. Sampai akhirnya pria kelahiran 24 April 1945 di kawasan Bronx, New York, AS, itu wafat pada 20 Februari 2020 di usia 74 tahun.

Latar Belakang Larry Tesler

Larry Tesler merupakan lulusan ilmu komputer di Stanford University dan lulus pada tahun 1960. Sepanjang kuliah, ia melakukan banyak pekerjaan pemrograman.

Sehingga ketika lulus pekerjaan sebagai konsultan pun mudah dilakukannya. Sebabnya sederhana, ia merupakan sedikit orang pada saat itu yang memiliki kualifikasi pemrograman di Palo Alto.

Sayangnya sebuah resesi ekonomi pada 1960-an membuat bisnis konsultasi pemrogramannya meredup. Ini membuatnya melepas bisnis tersebut dan mulai bekerja untuk orang lain.

Pertama kali ia bekerja di almamaternya sebagai pengelola laboratorium AI Stanford University. Disamping itu ia pun mengelola pembelajaran di Midpeninsula Free University.

Dunia penelitian teknologi masih menjadi minatnya pada saat itu. Sehingga pada 1970-an, ia meninggalkan laboratorium Stanford tersebut dan bergabung dengan lembaga kajian yang dimiliki XEROX.

Penemuan Fungsi Copy Paste dan Cut

Di lembaga yang disebut Xerox Palo Alto Research Center (PARC) itulah Larry menemukan fungsi copy-paste. Waktu itu kerjasamanya dengan beberapa orang, salah satunya Tim Mott, mengerjakan proyek editor teks bernama Gypsy.

Pada proyek itu Tesler membuat beberapa model metode untuk menyalin dan memindahkan beberapa bagian dari teks. Saat itupula langsung disebut istilah copy, paste, dan cut. Portofolio Tesler tentang itu bahkan masih tersimpan di halaman ini.

Kinerja Tesler akhirnya membuat Steve Jobs terpincut. Sebab sebuah presentasi yang dilakukan Tesler tentang komputer dan tampilan antarmuka yang dikembangkan Xerox membuat petinggi Apple itu jatuh hati.

Larry Tesler Bergabung dengan Apple

Steve Jobs menyebut presentasi kinerja Tesler di Xerox itu sebagai sebuah ‘tambang emas’. Untuk itulah sebuah pintu dibuka Jobs untuk teknisi jenius Xerox tersebut.

Tesler bekerja untuk Apple selama 20 tahunan. Jabatan tertingginya diperoleh pada 1993 sebagai Chief Scientist. Beberapa komputer Apple seperti Lisa, Newton, dan Macintosh merupakan campur tangan Tesler.

Diketahui juga, Tesler merupakan orang yang ngotot agar Apple berinvestasi ke Advanced RISC Machines (ARM). Investasi inilah yang membuat iPhone menjadi kuat sebab mampu membangun ekosistem chipset powerful sendiri. Ya, sampai saat ini.

Akhir Pengabdian Larry Tesler

Pada tahun 1997, Tesler mundur dari Apple. Karirnya kemudian dilanjutkan dengan bekerja di Amazon, lalu Yahoo, dan 23andMe.

Hingga pensiunnya, Tesler kembali ke pekerjaannya semula menjadi konsultan. Ia banyak berjasa atas temuan-temuan perusahaan di bidang teknologi.

Selamat jalan, Larry Tesler.