Simak Terus Sampai Habis Penjelasan Terkait Bacaan Doa Lailatul Qadar Sesuai Sunnah Lengkap Beserta Arab-Latin, Keutamaan dan Artinya!
Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan yang selalu di tunggu-tunggu oleh umat Islam. Setiap muslimin-muslimat pasti ingin mendapatkan keberkahan pada saat malam Lailatul Qadar, karena di malam ini Kita melakukan amalan sebanyak mungkin dan nilainya lebih baik dari mengerjakan amalan baik selama seribu bulan.
Meski demikian, jatuhnya malam Lailatul Qadar tidak di ketahui secara pasti. Namun ini tentu tidak menyurutkan keinginan banyak umat untuk memburunya, lantaran banyak sekali manfaat dan keutamaan yang di berikan oleh Allah SWT pada malam istimewa ini.
Keutamaan Lebih Baik dari Seribu Bulan yaitu Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan. Salah satu keutamaan malam Lailatur Qadar adalah di ampuni dosa yang telah lampau bagi orang yang beribadah di malam Lailatul Qadar atas dasar iman kepada Allah SWT.
Pada malam tersebut para malaikat akan turun ke bumi. Berikut keutamaan malam lailatul qadar selengkapnya:
1. Di Ampuni Semua Dosa-Dosanya Yang Terdahulu
Malam lailatul qadar sering kali disebut sebagai malam pengampunan. Di sebutkan dalam sebuah riwayat, orang yang beribadah menyambut datangnya malam lailatul qadar akan di ampuni dosa-dosanya yang terdahulu.
Keutamaan ini merujuk pada sebuah hadist yang berasal dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang pada malam lailatul qadar mengerjakan ibadah dan berdoa dengan penuh keimanan yang di persembahkan semata-mata untuk Allah SWT, akan di ampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.” (HR Ahmad dan Thabrani).
Dalil serupa juga di terangkan dalam Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi, Nabi Muhammad SAW bersabda, Khat “Siapa saja yang mendirikan salat pada Lailatul Qadar karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq Alaih).
2. Malam Penuh Keberkahan
Sebagai malam yang penuh keberkahan. Dalam surat Ad-Dukhan ayat 3-6, Allah SWT berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ فِيْهَا يُفْرَقُ كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍۙ اَمْرًا مِّنْ عِنْدِنَاۗ اِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَۖ رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُۗ
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Ad Dukhan [3-6]).
Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar, sebagaimana ditafsirkan pada surat Al-Qadr ayat pertama, Dia berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam qadar.”
3. Lebih Baik Dari Seribu Bulan
Dalam surat Al-Qadr ayat ke-3 Allah SWT berfirman, “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” Para ulama salaf sebagaimana di sebutkan dalam Latho-if Al Ma’arif menafsirkan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di seribu bulan.”
Mujahid, Qotadah, dan ulama lainnya berpendapat bahwa maksud dari lebih baik dari seribu bulan adalah salat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari salat dan puasa di seribu bulan yang tidak terdapat lailatul qadar.
4. Malam Keselamatan dan Setan Tak Bisa Mengganggu
Malam lailatul qadar disifati oleh salaam (keselamatan) sebagaimana terdapat pada surat Al-Qadr ayat kelima, “Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.
Menurut Mujahid dalam Tafsir Al-Qur’an surat Al-Azhim, ayat tersebut menjelaskan bahwa lailatul qadar adalah malam penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut, baik berbuat kejelekan maupun mengganggu yang lain.
5. Turunnya Para Malaikat ke Bumi
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Latin: ‘Tanazzal almalۤaikat walrruh fiha biaidhn rabbihimۚ min kull aamrinۛ’.
Artinya: “Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.” (QS. Al-Qadr [4])
Dalil Lailatul Qadar
Rasulullah SAW pernah mengajarkan membaca doa lailatul qadar yang di dalamnya berisi permohonan keselamatan dunia dan akhirat. Doa tersebut kemudian diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah dalam Kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam an-Nawawi. Dalam hadisnya, Aisyah RA mengucapkan:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Latin: ‘Ya Rasul allah ‘ara’ayt ‘iin ealimt ‘aau laylat laylat alqadr ma ‘aqul fiha qal qulia allahuma ‘iinak eafuun tuhibu aleafw faef eania allahuma ‘iinak eafuun tuhibu aleafw faef eaniy’.
Artinya: “Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?” Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, “Ucapkanlah, Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku),'” (HR Tirmidzi)
Bacaan Doa Lailatul Qadar: Arab, Latin, Terjemahan
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Latin: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwan fa’fu ‘anni’.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku.”
Allah SWT menjelaskan bahwa malam lailatul qadar memancarkan cahaya hidayah yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia. Melaksanakan ibadah pada malam seribu bulan ini mempunyai keutamaan akan kemuliaan dan ganjaran yang lebih baik.
Selain membaca doa lailatul qadar, umat muslim juga bisa melakukan iktikaf di masjid dan mendirikan ibadah salat. Sebagaimana di sebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 125 mengenai iktikaf:
Al-Baqarah Ayat 125
وَإِذْ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَأَمْنًا وَٱتَّخِذُوا۟ مِن مَّقَامِ إِبْرَٰهِۦمَ مُصَلًّى ۖ وَعَهِدْنَآ إِلَىٰٓ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيْتِىَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلْعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ
Latin: ‘Wa’iidh jaealna ٱlbayt mathabatan lilnaas wa’amnan waٱtakhidhua۟ min maqam ‘iibrahiۦm musalana ۖ waeahidna ‘iilaa ‘iibrahiۦm wa’iismaeil ‘an tahira baytia liltaayifin waٱleakifin waٱlrukae ٱlsujud’
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.”
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya:
“Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh iman dan muhasabah, dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Ahmad/Tabrani).
Dengan adanya artikel pendidikan mengenai Lailatul Qadar ini, mudah-mudahan dapat membantu Kamu ketika hendak mengamalkannya di malam tersebut.
Kopitekno.com mengucapkan terimakasih kepada Kamu yang telah mengunjungi serta membaca artikel Lailatul Qadar hingga selesai dan Semoga Bermanfaat, sampai bertemu di pembahasan berikutnya.
Wallahu A’lam Bishshawab…