Kemajuan teknologi informasi telah mempengaruhi aktivitas manusia, termasuk aktivitas dalam hal perdagangan. Semenjak adanya pemanfaatan internet untuk perdagangan, lahirlah apa itu digital marketing.
Seperti namanya, digital marketing adalah tindakan menjual produk menggunakan fasilitas digital, seperti perangkat komunikasi dan sebagainya dimana Anda dapat belajar di Codeva Indonesia.
Seseorang yang melakukan digital marketing bisa menggunakan pesan singkat WA, telepon, game offline, atau sebagainya. Sementara marketing melalui banner web, video streaming, dan sebagainya merupakan bagian dari online marketing.
Dengan kata lain, pelaku online marketing merupakan pelaku digital marketing, tapi pelaku digital marketing belum tentu melakukan online marketing.
Jenis-Jenis Digital Marketing
Secara sederhana, pengertian apa itu digital marketing dapat dipahami sebagai tindakan menjual barang atau jasa menggunakan fasilitas digital. Namun, secara mendalam digital marketing tidak hanya dilakukan dengan cara menyodorkan sebuah produk kepada pembeli. Pelaku digital marketing akan menggunakan berbagai cara supaya dapat “merayu” pembeli.
Tindakan “merayu” tersebut akan bergantung pada masing-masing metode digital marketing yang digunakan. Misalnya, bagi pelaku digital marketing di marketplace seperti Tokopedia,
Bukalapak, dan sebagainya akan memanfaatkan AI atau Artificial Intelligence. Nantinya, AI akan mengiklankan produk yang diminati oleh user tertentu. Beberapa metode digital marketing dan tekniknya adalah sebagai berikut.
- Optimasi mesin pencari (SEO). Metode ini dilakukan dengan cara “menambah keterlihatan” suatu web di internet supaya bisa ditemukan dengan mudah oleh pengguna internet.
- Pemasaran mesin pencari (SEM). Hampir sama dengan SEO, SEM akan menempatkan suatu web berisi produk di bagian paling atas pencarian. Hal ini dilakukan secara otomatis oleh mesin pencari.
- Pemasaran influencer. Caranya adalah bekerjasama dengan seorang influencer yang memiliki banyak “masa”.
- Pemasaran e-commerce. Caranya adalah dengan menaikkan keterpercayaan, riview positif, dan lainnya di marketplace.
- Pemasaran media sosial. Caranya adalah dengan bertindak langsung seperti influencer.
- Optimasi media sosial. Caranya adalah dengan melakukan teknik-teknik tertentu supaya terjangkau oleh banyak akun media sosial.
- Email marketing. Caranya adalah dengan menawarkan produk langsung melalui email. Dari mana pihak pelaku digital marketing mendapatkan email pembeli? Bisa dari absensi di sebuah seminar gratis, pembelian data dari aplikasi gratis yang mengumpulkan data penggunanya, dan lain-lain.

Unsur Penting dalam Digital Marketing
Ada banyak bagian penting dari apa itu digital marketing. Namun, pengetahuan mengenai teknologi informasi adalah yang paling wajib dimiliki oleh pelaku digital marketing. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diketahui ketika menjalankan digital marketing.
1. Target atau Segmentasi
Internet telah menjadi seperti kolam ikan yang sangat luas. Pelaku digital marketing harus tahu ikan mana yang akan dipancing, supaya mengetahui jenis alat pancing yang tepat. Misalnya, untuk menjual produk pakaian kita bisa memilih media gambar atau video sebagai konten, bukan teks.
2. Influence
Ada banyak sekali pelaku digital marketing yang menjual produk sama. Namun, ada pelaku digital marketing yang bisa menjual 100 item produk, sementara ada juga yang tidak dapat menjual sama sekali. Kenapa demikian?
Daya influence-lah yang menentukan. Untuk meningkatkan daya influence, kita tidak melulu harus menggunakan sosok orang terkenal, tetapi juga bisa diakali dengan software.
Beberapa software yang bisa digunakan untuk meng-influence adalah seperti Microsoft Dynamics, Sage CRM, SAP C4C, dan Salesforce CRM.
Unsur ini akan sangat berguna ketika terjadi fenomena di mana konsumen justru mencari konten digital marketing. Misalnya, penjualan pemutih kulit. Ada banyak konsumen yang mencari obat pemutih kulit, tanpa disodorkan.
3. Perilaku Konsumen di Internet
Pelaku apa itu digital marketing harus tahu bahwa perilaku pengguna internet dapat dicatat oleh pihak tertentu. Misalnya, aktivitas di website akan dicatat oleh Google, aktivitas di instagram, facebook, dan whatsapp akan dicatat oleh facebook, dan lainnya. Data catatan tersebut dapat digunakan untuk membuat rencana pengiklanan.
Misalnya, apabila kita menjual baju anak, maka kita bisa meminta data pengguna internet yang dicurigai memiliki anak kecil. Dengan begitu, pelaku digital marketing bisa memasang iklan di web yang dikunjungi user tersebut atau melakukan cara persuasif lainnya. Itulah tadi uraian mengenai apa itu digital marketing. Pemahaman apa itu digital marketing, terutama mengenai teknik dan cara kerjanya akan terus berkembang. Hal tersebut akan mengikuti perkembangan teknologi informasi.